Pada tanggal 10 dan 11 Juli 2018 yang lalu, Bappenas kembali mengadakan konferensi tahunan yang berjudul Indonesia Development Forum 2018 dengan mengangkat tema disparitas regional. Forum ini merupakan sebuah platform untuk dialog nasional mengenai pembangunan yang mempertemukan para pemimpin dari pemerintahan, masyarakat sipil, akademisi, dan sektor swasta untuk membahas solusi bagi tantangan utama pembangunan Indonesia. Dalam kesempatan ini, Cakra Wikara Indonesia diberikan kesempatan untuk memperkenalkan aplikasi database geospasial sebagai aplikasi data lintas sektor untuk menganalisis ketimpangan antar wilayah.
Aplikasi ini merupakan aplikasi dari Aliansi Riset Kebijakan yang diinisiasi dan dibangun oleh CWI yang tujuannya untuk integrasi dan interkoneksi data sehingga bisa dimanfaatkan sebagai sumber data rujukan, analisis bagi produksi pengetahuan, maupun sebagai sarana berbagi data bersama. Aliansi Riset Kebijakan merupakan aliansi dari 16 lembaga riset dan think thank yang memiliki fokus kerja riset yang berbeda satu dengan yang lainnya. Pembanguan aplikasi database didasari oleh adanya kondisi bahwa Pertama, belum ada suatu pusat data lintas sektor yang menyediakan berbagai data penting untuk digunakan dalam pembuatan kebijakan maupun sumber rujukan ilmiah. Pemerintah saat ini telah menggagas program satu data yang menyatukan data dari berbagai lintas sektor dari kementerian lembaga, tetapi memiliki keterbatasan fitur interaksi yang mampu memudahkan pengguna mengolah dan menganalisis secara interaktif. ARK melalui aplikasi database geospasial dapat berperan untuk menjembatani keterbatasan tersebut dengan menyediakan platform database yang mampu menampilkan, mengolah, dan menganalisis data-data lintas sektoral. Kedua, data dan informasi yang dimiliki para anggota ARK sangat beragam tetapi tidak terkoneksi dan terintegrasi satu sama lainnya, sehingga dibutuhkan suatu platform database yang mampu menjembatani tantangan tersebut.
Database geospasial terdiri dari beragam atribut data dan informasi secara time series berbasis spasial dari provinsi, kabupaten/kota, kecamatan hingga desa. Database ini memungkinkan penggunanya secara interaktif menampilkan dan menganalisis data sesuai dengan kebutuhan baik dalam tampilan peta spasial, grafik, maupun tabel. Selain itu, aplikasi database geospasial ini bisa memuat data dari berbagai lintas sektor. Database ini dihadirkan agar mempermudah berbagai kalangan masyarakat dengan beragam kebutuhan untuk mengakses data. Melalui database ARK ini diharapkan terjadi upaya integrasi dan interkoneksi data serta terbangun praktik baik pemilahan data berbasis gender secara terlembaga dengan memperhatikan prinsip inklusivitas. Aplikasi database geospasial ini dijadwalkan segera diluncurkan atau online pada akhir Juli 2018 atau Agustus 2018.